Ahmadinejad: Siapa Menghina Sahabat Rasulullah Sekutu Musuh Islam
IPABIonline.com - Selama berada di Mesir, Presiden Ahmadinejad menggelar pertemuan dengan Syekh Ahmad Thayyib kepala Universitas Al-Azhar, para dosen, dan para ulama Mesir. Dalam pertemuan ini, masa lalu cemerlang Universitas Al-Azhar dalam mengemban misi Rasulullah saw menjadi acuan orasi Ahmadinejad.
Masalah lain yang disampaikan oleh Ahmadinejad dalam pertemuan maha penting ini adalah kritik terhadap sebagian ulama Islam yang menyulut perpecahan di kalangan umat Islam.
"Sekarang ini, tugas utama kita adalah menciptakan persatuan dan kesamaan hati dalam mengemban tugas bersama kita. Masalah ini sungguh sangat penting sehingga tidak menyisakan waktu bagi kita untuk mengupas hal-hal yang bersifat parsial," tegas Ahmadinejad.
Presiden Ahmadinejad juga menekankan tugas penting para ulama Islam untuk menyingkirkan problematika yang sedang dialami oleh umat Islam. Salah satu problematika ini, menurutnya, adalah kedangkalan berpikir.
Menurut Ahmadinejad, banyak unsur kesatuan yang dimiliki oleh seluruh muslimin, baik Suni maun Syiah. Kita memiliki Tuhan satu, nabi satu, kitab satu, dan Kiblat satu.
Islam sebagai agama yang keras adalah musuh seluruh muslimin, baik Suni maupun Syiah. Mereka (musuh) tidak pernah menginginkan seluruh umat Islam termasuk Iran dan Mesir menjadi mulia dan kuat di dunia," tukas Ahmadinejad.
Ahmadinejad kembali menegaskan, "Rasulullah saw tidak datang untuk menjadikan sekelompok sebagai Syiah dan sekelompok lain sebagai Suni. Beliau datang untuk memuslimkan semua orang. Hal ini lantaran pandangan Islam adalah sebuah pandangan mendunia dan dimiliki oleh seluruh umat manusia."
Selanjutnya, Presiden Ahmadinejad menandaskan, "Dari tribun ini saya tegaskan bahwa barang siapa di mana pun ia berada menghina sahabat Rasulullah saw, maka ia bukanlah seorang muslim dan tidak bergerak di atas jalan Islam. Ia tidak lebih hanyalah kaki tangan dan alat mainan musuh-musuh asing." (IPABI Online/HM/Shabestan)
Masalah lain yang disampaikan oleh Ahmadinejad dalam pertemuan maha penting ini adalah kritik terhadap sebagian ulama Islam yang menyulut perpecahan di kalangan umat Islam.
"Sekarang ini, tugas utama kita adalah menciptakan persatuan dan kesamaan hati dalam mengemban tugas bersama kita. Masalah ini sungguh sangat penting sehingga tidak menyisakan waktu bagi kita untuk mengupas hal-hal yang bersifat parsial," tegas Ahmadinejad.
Presiden Ahmadinejad juga menekankan tugas penting para ulama Islam untuk menyingkirkan problematika yang sedang dialami oleh umat Islam. Salah satu problematika ini, menurutnya, adalah kedangkalan berpikir.
Menurut Ahmadinejad, banyak unsur kesatuan yang dimiliki oleh seluruh muslimin, baik Suni maun Syiah. Kita memiliki Tuhan satu, nabi satu, kitab satu, dan Kiblat satu.
Islam sebagai agama yang keras adalah musuh seluruh muslimin, baik Suni maupun Syiah. Mereka (musuh) tidak pernah menginginkan seluruh umat Islam termasuk Iran dan Mesir menjadi mulia dan kuat di dunia," tukas Ahmadinejad.
Ahmadinejad kembali menegaskan, "Rasulullah saw tidak datang untuk menjadikan sekelompok sebagai Syiah dan sekelompok lain sebagai Suni. Beliau datang untuk memuslimkan semua orang. Hal ini lantaran pandangan Islam adalah sebuah pandangan mendunia dan dimiliki oleh seluruh umat manusia."
Selanjutnya, Presiden Ahmadinejad menandaskan, "Dari tribun ini saya tegaskan bahwa barang siapa di mana pun ia berada menghina sahabat Rasulullah saw, maka ia bukanlah seorang muslim dan tidak bergerak di atas jalan Islam. Ia tidak lebih hanyalah kaki tangan dan alat mainan musuh-musuh asing." (IPABI Online/HM/Shabestan)
Read more: http://www.ipabionline.com/2013/02/ahmadinejad-siapa-menghina-sahabat.html#ixzz2tSB4rfnw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar