Pernyataan Abdul Aziz ini jelas membenarkan apa yang telah dilakukan oleh Saudi dengan membiayai dan secara terbuka mengirim elemen-elemen Takfiri ke Suriah untuk mengobarkan perang dan pembantaian di negara itu dalam upaya menggulingkan pemerintahan sah Bashar al-Assad.
|
Salman bin Abdul-Aziz
Putra Mahkota Saudi Arabia Salman bin Abdul Aziz meminta masyarakat internasional untuk menekan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk menghentikan apa yang ia klaim sebagai pemicu pertumpahan darah di Suriah.
Pernyataan tidak logis pangeran Saudi yang juga menjabat sebagai perdana menteri pertama dan menteri pertahanan kerajaan Wahabi itu diutarakan pada Jumat kemarin, 14/03/14, dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Cina, Li Yuanchao di Beijing, demikian menukil laporan kantor berita Saudi (SPA).
Pernyataan Abdul Aziz ini jelas membenarkan apa yang telah dilakukan oleh Saudi dengan membiayai dan secara terbuka mengirim elemen-elemen Takfiri ke Suriah untuk mengobarkan perang dan pembantaian di negara itu dalam upaya menggulingkan pemerintahan sah Bashar al-Assad.
Sementara media Barat dan lokal berkali-kali menerbitkan dokumen dan kesaksian keterlibatan langsung rezim Saudi sebagai pendukung utama kelompok oposisi dan elemen-elemen Takfiri bersenjata di Suriah.
Sementara itu, sebuah laporan yang terbit pada Kamis kemarin oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang juga pendukung utama pemberontak Suriah mendokumentasikan sekitar 146.650 warga Suriah tewas sejak awal pemberontakan tiga tahun lalu dan lebih dari setengah dari korban itu adalah warga sipil.
Pangeran Saudi itu lebih lanjut menyerukan Beijing untuk mendukung kesepakatan komunike Jenewa 2012 yang merekomendasikan pembentukan badan interim Suriah dengan kekuasaan ditangan eksekutif penuh yang menurut klaimnya sebagai solusi politik cepat untuk mengatasi krisis Suriah.
Sejauh ini, Cina dan Rusia menggunakan hak veto mereka di Dewan Keamanan PBB untuk memblokir tiga draft resolusi rekayasa AS yang mengancam akan menjatuhkan sanksi dan militer di Suriah. [IT/Onh/Ass]
Sumber : Islam Times
Tidak ada komentar:
Posting Komentar