Kamis, 27 Februari 2014

Arab Saudi akan Hancurkan Situs Kelahiran Nabi Muhammad Saw

Perusahaan kontraktor bernama Saudi Binladin Grup (SBG ) yang bekerja untuk keluarga Kerajaan Arab Saudi akan merobohkan bangunan di kota suci Mekkah itu, yang diyakini sebagai tempat kelahiran Nabi Muhammad Saw.

Saudi Arabia akan menghancurkan tempat kelahiran Nabi Muhammad Rasulullah, sawa.jpg
Saudi Arabia akan menghancurkan tempat kelahiran Nabi Muhammad Rasulullah, sawa.jpg

Arab Saudi berencana untuk menghancurkan situs dan tempat kelahiran nabi Muhammad Saw sebagai bagian dari perluasan proyek kompleks modern di Kota suci Mekkah.

Perusahaan kontraktor bernama Saudi Binladin Grup (SBG ) yang bekerja untuk keluarga Kerajaan Arab Saudi akan merobohkan bangunan di kota suci Mekkah itu, yang diyakini sebagai tempat kelahiran Nabi Muhammad Saw.

Pembongkaran situs kelahiran Nabi Saw tersebut merupakan bagian dari proyek multi miliar dolar sebuah kompleks modern dekat Masjid al-Haram.

Sebelumnya pada April 2013, Grand Mufti Arab Saudi Sheikh Abdul Aziz Bin Abdullah al-Sheikh mengeluarkan fatwa dibolehkannya, pembongkaran situs warisan Islam di Mekah.

Otoritas keagamaan tertinggi Saudi bahkan menggambarkan penghancuran itu adalah sesuatu yang diharuskan.

Perusahaan Saudi Binladin Group, mengusulkan, agar situs itu diratakan untuk membuat jalan menuju tempat tinggal imam yang berdekatan dengan istana kerajaan.

Keluarga kerajaan Saudi, selama ini dikenal sebagai penganut paham Wahabi. Bahkan untuk pelebaran itu, penguasa kerajaan menyangkal situs itu sebagai lokasi kelahiran Nabi Muhammad Saw. Mereka menganggap situs itu mendorong ke perbuatan syirik atau menyembah pada selain Tuhan.

Meski rencana itu menuai kecaman dari kalangan sejarawan, namun proyek itu tetap berjalan. ”Situs bersejarah yang masih tersisa di kerajaan adalah tempat kelahiran Nabi Muhammad, mungkin itu adalah situs yang paling penting untuk komunitas Muslim di seluruh dunia,” kata Irfan al-Alawi, seorang doktor dan sejarawan, yang juga direktur eksekutif Heritage Research Foundation yang berbasis di Inggris, pada 21/02/2014, seperti dilansir Mail Online.

”Kebanyakan orang bahkan tidak menyadari ada rencana yang sekarang ini untuk menghancurkan (situs itu),” lanjut dia. Menurutnya, proyek tersebut berisiko menghilangkan nilai-nilai arkeologi penting di dunia. [IT/r]
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar